Pertama-tama, acaranya adalah ngambil duit dulu. Dan disetujui kalo ngambil duitnya di RS. St. Carolus aja, karena pas di depan RS itu kan ada shelter Trans Jakarta. Setelah ngambil duit, kita dengan nyantai menaiki jembatan yang ke arah Shelter TJ tsb, malah gue sempet poto. Tetep narsis!
Tapi pas hampir sampe di percabangannya, tiba-tiba si Bou, menghentikan langkahnya,
"Ratu... "ujarnya terhenti.
"Ratu... "ujarnya terhenti.
Gue ga ngerti apa maksudnya, sampe akhirnya dia menunjuk ke arah shelter TJ tsb.
Damn !!! Shelter ini belum beroperasi, masih terbungkus rapih dengan railing door ! sia-sia dong kita naik tangga ? akhirnya kita ketawa-ketiwi sambil meneruskan perjalanan ‘menyebrang’ kemudian ngangkot untuk naik TJ dari Shelter Kramat Sentiong.
Dan TJ membawa dua orang bete n desperado ke Ancol. Selama perjalanan, gue iseng baca Mom&Kiddie yang edisi Chris John. Ada artikel menarik tentang drycleaning, secara kerjaan gue emang selalu berkaitan dengan cuci mencuci termasuk proses dryclean. Dan gue langsung komplain karena artikelnya ga selesai dan rada ga match dengan judulnya. Komplain dari pembaca langsung ditanggapi oleh Bou dengan langsung menelpon si penulis berita. Hm... gue menunggu reaksinya, si Bou bakalan bilang apa ke si penulis artikel itu. Ternyata si Bou menegurnya dengan caranya sendiri, dengan cengar-cengirnya, tapi tetap pada intinya menegur. Gue bengong aja.
Dan TJ membawa dua orang bete n desperado ke Ancol. Selama perjalanan, gue iseng baca Mom&Kiddie yang edisi Chris John. Ada artikel menarik tentang drycleaning, secara kerjaan gue emang selalu berkaitan dengan cuci mencuci termasuk proses dryclean. Dan gue langsung komplain karena artikelnya ga selesai dan rada ga match dengan judulnya. Komplain dari pembaca langsung ditanggapi oleh Bou dengan langsung menelpon si penulis berita. Hm... gue menunggu reaksinya, si Bou bakalan bilang apa ke si penulis artikel itu. Ternyata si Bou menegurnya dengan caranya sendiri, dengan cengar-cengirnya, tapi tetap pada intinya menegur. Gue bengong aja.
Hm... dia punya caranya sendiri untuk menegur ya ?! gue jadi mikir, kalo temen gue salah pasti gue udah bete aje dan menegurnya dengan SINIS. Hm... ternyata ada cara lain untuk menegur ya...
Sampai di pemberhentian TJ terakhir di Ancol, bayar tiket masuk ancol kemudian nunggu mobil gratisan Ancol untuk ke pantai. Tentu aja ada sesi poto-poto, siapa lagi yang jadi modelnya kalo bukan gue dan Bou jadi potografernya ?! hihihi... ada poto yang gue bilang sebagai poto prewedding karena menyisakan space untuk ditempel poto cowo. Hihihihi...
Mungkin karena gue n Bou sama-sama lagi bete, pengen keluar dari rutinitas dan menjadi diri sendiri, dia sama sekali ga komplain gue minta dipoto dengan segala gaya di semua tempat. Gue juga heran... biasanya dia komplain karena gue terlalu narsis, tapi saat itu, dia oke oke aja mengikuti napsu narsis gue... wakakakak...
Btw, ternyata si Bou sama sekali pantai yang mau kita kunjungi itu pantai apa, which means kan ancol itu sepanjang areanya emang pantai, nah pantai yang mana yang mau kita kunjungi ? dia bilang ke supir Bis Ancol Gratisan, "yang ada puterannya, yang ada Mekdi-nya".
Sampai di pemberhentian TJ terakhir di Ancol, bayar tiket masuk ancol kemudian nunggu mobil gratisan Ancol untuk ke pantai. Tentu aja ada sesi poto-poto, siapa lagi yang jadi modelnya kalo bukan gue dan Bou jadi potografernya ?! hihihi... ada poto yang gue bilang sebagai poto prewedding karena menyisakan space untuk ditempel poto cowo. Hihihihi...
Mungkin karena gue n Bou sama-sama lagi bete, pengen keluar dari rutinitas dan menjadi diri sendiri, dia sama sekali ga komplain gue minta dipoto dengan segala gaya di semua tempat. Gue juga heran... biasanya dia komplain karena gue terlalu narsis, tapi saat itu, dia oke oke aja mengikuti napsu narsis gue... wakakakak...
Btw, ternyata si Bou sama sekali pantai yang mau kita kunjungi itu pantai apa, which means kan ancol itu sepanjang areanya emang pantai, nah pantai yang mana yang mau kita kunjungi ? dia bilang ke supir Bis Ancol Gratisan, "yang ada puterannya, yang ada Mekdi-nya".
Gue mah ikut aja lah, dan menikmati semua pemandangan yang tertangkap mata gue. Gue selalu menikmati semua hal yang bisa gue liat. Bener-bener suatu nikmat yang sungguh besar gue bisa ngeliat laut setelah sekian lama dari jarak dekat dan ga berapa lama lagi gue akan merasakan wujud aslinya. Air laut terlihat agak ‘penuh’ alias pasang. Waw... gue semakin antusias mo buru-buru main air....
Maka nikmat yang mana yang kau dustakan ? (Ar Rahman)
Comments
Post a Comment