Skip to main content

Mom hebat, tagihan listrik hemat!

Selamat siang...

Alkisah, pada suatu siang yang mendung2 gerimis2, ada seorang Mom yang BBM bertanya tentang standard penggunaan listrik per bulan untuk PLN pra bayar atau Token dengan daya 2200 V, lalu merembet ke peralatan listrik rumah tangga, lalu tentang penghematan. 

Jadi, dipikir2 topik ini seru juga di posting di blog keroyokan ini. Lalu saya browsing2 lah tentang TDL, karena sebagai penjual token, kadang ditanya "berapa sih TDL untuk daya 900, 1300 dan 2200?"
Ya saya gag tau harus jawab apa karena saya bukan orang maupun antek2 PLN karena ternyata tarifnya beragam. Gag percaya?
Lihat ilustrasi berikut. Btw, ini struk nyata dari pelanggan saya loh. 

daya & nominal pembelian  yang sama dan kWH yang diperoleh

Yang atas, 100rb dapet 101,90 kWH, sementara yang bawah cuma dapet 106,80 kWH. Kok?
Ternyata, tarip dengan daya yang samapun bisa berbeda karena PPJ (Pajak Penerangan Jalan)nya yang besarnya ditentukan oleh pemerintah setempat. Yang atas PPJnya 7rb an, sementara yang bawah PPJnya 2rb an. Padahal yang atas itu tinggalnya di Bekasi kampung sini, sementara yang bawah itu tinggalnya di Jakarta pinggir rel kereta api. Wawwww... PPJnya Bekasi muahal banget ya... 

Cara hitung pemakaian listrik dan berapa TDL masing2, bisa dilihat disini yang mana situs tersebut bukan situ s resminya PLN. Saya ga nemu loh info itu di situs PLN. 

Cara hitung berapa token yang didapat bisa lihat disini
 
 Terus setelah kita berteriak, "wowww, mahal banget TDL dan akan terus naik" lalu bagaimana menyiasatinya? 
Masih sama intinya dengan "matikan yang tidak perlu", ini yang saya lakukan :
  • Gunakan AC teknologi inverter (daya akan turun setelah tercapai suhu yang diinginkan) dan sesuaikan dengan besarnya ruang. Cara menghitungnya bisa dilihat disini. Menggunakan AC kalau sudah benar2 mau tidur & dipasang timer 6-8jam ke depan untuk mati dengan sendirinya.
  • Berhubung belum punya kebutuhan dadakan untuk air panas untuk diminum, jadi dispenser ga dihidupkan. Untuk bikin kopi suami, saya lebih suka masak air aja di kompor, sepanci kecil juga ga penuh kok dan hanya beberapa menit memasaknya.
  • Penggunaan rice cooker. Kalau saya, masak 1x untuk makan pagi sampai malam dengan porsi yang secukupnya dan PEDE bakalan habis dalam sehari pada malam itu juga. Ga perlu penghangatnya. Basi? Keras? Engga kok, asal setelah matang dan tanak langsung di-angi (didinginkan dengan cara dikipas2 pakai kipas sate sampai asapnya hilang/dingin). Bisa langsung dipindahkan ke wadah terbuka. Untuk mencegah agar tidak cepat basi, jangan mencampur sendok nasi dengan yang lain ataupun menyiduk nasi dengan sendok bekas lauk.
  • Cuci baju dan setrika maksimal 2x seminggu secara bergantian. Lebih baik lakukan siang hari, saat semua lampu tidak diperlukan.
  • Membuka jendela/akses lainnya pada siang hari agar sinar matahari masuk dengan maksimal sehingga mengurangi penggunaan lampu.
  • Untuk water heater, saya lebih pilih water heater gas, kenapa? karena water heater listrik kurang lebih prinsipnya sama dengan dispenser yang pemakaian listriknya kontinu seperti kulkas dan pompa air. Water heater listrik berdaya minimum 600W. Bisa dibayangkan berapa banyak daya listrik yang disedot oleh water heater listrik bila kontinu. Dengan gas tabung 12kg bisa untuk pemakaian mandi 2x sehari untuk 2orang selama 3bulanan.
Kira2 itu yang saya lakukan untuk menghemat listrik. Monggo kalau ada cara yang lain :)
Ayo berhemat dan mulai dari diri sendiri :)
   

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Mamapo in Memorian#1

Dear Mamapo, Mamapo maaf ya gua belum bisa dateng ngeliat lu yang terakhir kali, tapi jangan sedih, kita janji nanti kita janjian ke makam lu suatu hari nanti. Mamapo... sebenernya gua speechless mau ngetik apa di grup, menanggapi chat mamanao dan umi perihal kepergian lu. Ada beberapa hal yang gua sesali karena akhirnya ga kesampean.  #1 seharusnya, gua lebih fokus saat kita VC terakhir tanggal 1 Juli 2021 Tapi ternyata tidak, karena ternyata gua harus sambil vc sambil nyuapin bocah sembari menyimak percakapan umi dan mamanao. Salahkan Umi tuh yang punya ide buat VIDEO CALL karena sebenernya Video Call itu butuh persiapan pake jilbab dulu, pake alis dulu, pake lipstick dulu , karena gua ga sepede Umi yang udah piawai instagram live for better for worst :D. Tapi terimakasih untuk Umi yang ternyata memaksa kita untuk VC yang terakhir kalinya bersama-sama dalam formasi lengkap demi mengetahui kondisi lu, walau lu nyaris ga mau jawab karena bukan tipe-tipe yang suka terekspose kamera.  Gu

positip